Misteri Rahasia Kuburan 3.000 Tahun di Pakistan
Koarnews - Seorang Arkeolog asal Italia, Luca Maria Olivieri berhasil meneliti sebuah kuburan disuatu bukit yang menghadap ke lembah Swat. Reruntuhan tersebut masih dalam pengujian yang menggunakan teknik carbon dating,dan diyakini didalamnya menyimpan anggota komunitas bangsa Dardic.
Dilansir NPR, Rabu (5/12), komunitas Dardic mendominasi wilayah bagian Pakistan pada masa 3.000 tahun lampau. Selain itu juga bangunan tersebut dipercaya bahwa Alexander the Great pernah melakukan pertempuran di sana, yaitu tepatnya di desa Udegram.
Di dalam kuburan tersebut, para peneliti telah menemukan 32 buah kuburan yang tersegel. Olivieri berpendapat, bahwasannya situs purbakala itu berhasil mengungkap komunitas bangsa Dardic dan ritual pasca penguburan.
"Jadi, kuburan ini sebelumnya terbuka, dibuka ulang, dikubur ulang lalu diisi, dikosongkan dan diisi kembali selama beberapa kali karena kuburan itu milik sebuah keluarga yang telah menggunakannya lebih dari satu generasi," ungkapnya.
Para arkeolog juga menemukan beberapa benda seperti penjepit rambut dan kumparan, panci yang terawetkan dengan baik, ornamen dari tembaga serta perunggu dan beberapa potong besi. Olivieri mengatakan, hasil uji carbon dating ini akan membuktikan bahwa fragment tersebut merupakan jejak besi tertua yang ada di sana.
Namun di sana, mereka sama sekali tidak menemukan senjata. Isi kuburan tersebut tampaknya benar-benar dipilih dengan hati-hati untuk menunjukkan nilai komunitas kuno.
"Jika kami mempertimbangkan hal ini, pengumpulan tersebut merupakan bukti positif mengenai apa yang peradaban itu ingin tunjukkan, bahkan pada dirinya sendiri. Hal itu adalah sesuatu yang paling penting bagi mereka," imbuh Olevieri.
Dilansir NPR, Rabu (5/12), komunitas Dardic mendominasi wilayah bagian Pakistan pada masa 3.000 tahun lampau. Selain itu juga bangunan tersebut dipercaya bahwa Alexander the Great pernah melakukan pertempuran di sana, yaitu tepatnya di desa Udegram.
Di dalam kuburan tersebut, para peneliti telah menemukan 32 buah kuburan yang tersegel. Olivieri berpendapat, bahwasannya situs purbakala itu berhasil mengungkap komunitas bangsa Dardic dan ritual pasca penguburan.
"Jadi, kuburan ini sebelumnya terbuka, dibuka ulang, dikubur ulang lalu diisi, dikosongkan dan diisi kembali selama beberapa kali karena kuburan itu milik sebuah keluarga yang telah menggunakannya lebih dari satu generasi," ungkapnya.
Para arkeolog juga menemukan beberapa benda seperti penjepit rambut dan kumparan, panci yang terawetkan dengan baik, ornamen dari tembaga serta perunggu dan beberapa potong besi. Olivieri mengatakan, hasil uji carbon dating ini akan membuktikan bahwa fragment tersebut merupakan jejak besi tertua yang ada di sana.
Namun di sana, mereka sama sekali tidak menemukan senjata. Isi kuburan tersebut tampaknya benar-benar dipilih dengan hati-hati untuk menunjukkan nilai komunitas kuno.
"Jika kami mempertimbangkan hal ini, pengumpulan tersebut merupakan bukti positif mengenai apa yang peradaban itu ingin tunjukkan, bahkan pada dirinya sendiri. Hal itu adalah sesuatu yang paling penting bagi mereka," imbuh Olevieri.
1 comments:
waw, serem nih
Posting Komentar