Pil Tidur Lebih Berbahaya dari Narkoba
KOARNEWS - Sering mengalami kesulitan tidur, banyak orang yang
mengonsumsi pil tidur. Namun, berhati-hatilah, para ilmuwan
mengingatkan pil tidur dapat menyebabkan kematian.
Tim dokter yang dipimpin oleh Daniel Kripke dari Scripps Clinic Viterbi Family Sleep Center di La Jolla, California, meneliti bahwa menurut catatan medis lebih dari 10.500 orang dewasa berusia rata-rata 54 tahun yang tinggal di Pennsylvania yang banyak menjalani pengobatan dengan pil tidur.
Tim dokter yang dipimpin oleh Daniel Kripke dari Scripps Clinic Viterbi Family Sleep Center di La Jolla, California, meneliti bahwa menurut catatan medis lebih dari 10.500 orang dewasa berusia rata-rata 54 tahun yang tinggal di Pennsylvania yang banyak menjalani pengobatan dengan pil tidur.
Penelitian selama hampir tiga tahun ini juga mengamati beberapa jenis pil tidur yang diresepkan oleh para dokter, seperti diazepines (temazepam dan diazepam), non-benzodiazepines (zolpidem, zopiclone dan zaleplon), barbiturates dan obat penenang.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang diresepkan pil tidur 4,6 kali lebih mungkin meninggal dalam rentan waktu dua setengah tahun. Bahkan, mereka yang mengonsumsi pil kurang dari 18 pil per tahun masih memiliki risiko kematian hingga 3,5 kali dibandingkan dengan mereka yang non pengguna pil tidur.
Namun, semakin tinggi dosis yang ditelan, maka semakin besar risiko yang dihadapi. Orang yang mengkonsumsi obat tidur antara 18-132 pil per tahun memiliki risiko hingga 4,4 kali lebih tinggi dan dapat menyebabkan kematian. Dan bagi orang-orang yang meminum hingga lebih dari 132 pil memiliki kesempatan meninggal hingga 5,3 kali lebih tinggi.
Secara keseluruhan, satu dari 16 pengguna pil tidur dilaporkan meninggal (638 dari 10.531) dibandingkan dengan satu dari 80 non pengguna pil tidur (295 dari 23.674 orang).
Peneliti menjelaskan peningkatan risiko ini terlepas dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti penyakit jantung dan paru-paru, depresi, kecemasan, dan faktor lain, seperti bagi penggunaan rokok dan alkohol.
0 comments:
Posting Komentar